Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Himami Maroko periode 2019-2022 Dr. Ilyas Marwal, D.E.S.A
“Ditambah beberapa santri yang dikirim melalui PBNU untuk belajar di kampus madrasah tradisional Maroko (Taklim Al Atiq). Jumlah ini tentu belum cukup menjawab tingginya animo pelajar Indonesia untuk bisa melanjutkan belajar di Maroko,” kata Ilyas dalam siaran pers Himami yang diterima redaksi Sribernews.com, Jumat (6/9/2019).

Saat ini Maroko yang beribukota Rabat telah menjadi salah satu tujuan favorit bagi pelajar yang bercita-cita studi ke Timur Tengah atau negara Arab.
Negeri yang berada di ujung Barat Afrika ini memang memiliki sejarah keilmuan yang tidak diragukan lagi. Sebut saja, kampus tertua di dunia yakni Universitas Al-Qarawiyyin di kota Fes, Maroko dan lahirnya ulama-ulama terkenal dari Maroko seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) yang kesohor dengan sebutan “Da’i Sejuta Viewer” jebolan Institute Dar Al Hadith Al Hassaniya, Rabat. (*PR)